Aku fikir, ini adalah surat yang tak akan pernah aku akan tulis,
Berkali-kali aku khatam Kitab Dongeng tanpa tangis.
Dimana akulah Kuda gagah, dimana Purnamalah Do’aku untukmu
Namun pada hitungan ke seribu, aku memutuskan berhenti mencintaimu.
*****
Jangan datang di masa ini, nanti saja saat aku sudah mati,
Jangan beri pelangi yang tak bisa kuwarnai,
Jangan pergi ke tempat yang tak bisa kudatangi,
Jangan beri mimpi yang tak bisa ku jelajahi,
*****
Berbahagialah, jari-jari yang menggenggam erat tanganmu sudah ku lepaskan,
Aku menyerah pada kisah, semua pedoman telah ku selesaikan.
Aku jebol dadaku sendiri, agar bisa memaafkan,
Tapi setelah Dadaku runtuh, tak jua teredam.
*****
Aku tak mau dengar lagi tentang do’a purnama
Aku tak mau tahu lagi tentang dongeng pelangi tanpa warna.
Lekaslah sembuhkan luka ini , Sayang.
terlalu jauh perjalanan atas nama perasaan yang telah kulakukan
*****