Terkadang suka khawatir jika terlalu banyak membaca literasi sebelum menulis tentang sebuah topik, bisa-bisa karya tulis penuh dengan kutipan dibandingkan dengan isi fikiran kita sendiri. Minggu kemarin berdiskusi dengan seorang pengajar yang kompetennya jauh diatas saya, hari ini saya akan coba menuangkan dan menambahkan apa yang saya ingat dari diskusi tersebut tanpa kutipan kutipan dari literasi manapun.
Dalam dunia kerja, baik private(swasta) atau public (pemerintah) sektor, atau bahkan di sektor pedagang kaki lima, Mental kepiting adalah penyakit berupa pola fikir dan sikap kerja yang harus diwaspadai.
Mental kepiting adalah sindrom, yang tidak permanen / bawaan lahir, bisa muncul dan masih bisa dihilangkan. Jika sindrom selebriti, muncul ketika rakyat jelata menjadi artis baru, maka mental kepiting adalah ketika hamba manusia merasa bahwa kesuksesan orang akan merendahkan value dirinya, sehingga ia menjadi benalu dalam sebuah team (team : kelompok kerja dsb).
Mental kepiting muncul dari rasa insecure terhadap kemampuan diri saat melihat orang lain (mulai) merangkak naik dalam konteks prestasi kerja.
“Dia bisa maju kalo gue biarin, harus gue hancurkan strateginya“. Begitulah kira-kira monolog dalam hati si kepiting ketika melihat orang lain berpestasi. layaknya sinetron dengan zoom in zoom out berkali-kali.
Si Kepiting ini bisa terang-terangan menjepit kakimu lalu menarik ke bawah, bisa juga selain sirik dia juga pengecut sehingga beraninya hanya memberi bisikan halus kepada rekan lain untuk menjerambabkanmu.
“Elo ngerasa gak, kalau dia itu blablabla. Kalo kata gue sih harusnya ya blablabla. Gimana kalo kita blablabla” Seketika kepiting menjadi kepiting-kepiting
berikut sedikit tips jika ada rekan kerja yang menunjukkan gejala sindrom mental kepiting dengan beberapa opsi yang bisa kamu pilih sesuai zodiac km :
- Jangan langsung memutuskan bahwa orang itu adalah hater. Mengkoreksi diri sendiri untuk beberapa waktu dengan kepala dingin, jikalau kita pernah ada kesalahan kepada ybs.
- Walau sekilas, coba untuk meng-analisa kepiting ini. Sikap sifatnya, kita2 penyebab dia bersikap seperti itu apa, de el el de el el. Ini hanya untuk memberimu keseimbangan pandangan, bahwa tidak semua orang itu pure evil.
- Yang harus sering-sering kita ingat, bahwa Mental kepiting bukan untuk difahami, tapi untuk ditindak atau ditinggalkan.
- Konfront : Datangi dan bicara langsung secara baik-baik. Utarakan uneg2mu dan fakta2 yang ada untuk memperkuat argument supaya kepiting tidak bisa menghindar dan playing victim.
- Act Stoopid. Pura- pura bego (atau kalo lu memang bego beneran, ini akan jauh lebih mudah). Terserah si kepiting mau berbuat/bicara apa, kamu terus maju dalam kinerja, tumbuhkan fikiran baik dalam lingkungan yg posiitif. Jika lingkunganmu dirasa tidak cukup positif, maka coba wujudka, namun jika tidka bisa juga, maka tinggalkan dan cari lingkungan yang positif. Pasti ada. (Sopisaurus)
aku pernah punya pengalaman begini nih. bahkan dulu kejadiannya pas Om Bob Sadino jadi tamu di radio kami, temen kantorku yang saat itu jadi penyiar nyindir halus di dpn om Bob, kayak mau bikin malu gitu ya. Waktu itu aku masih kuliah sambil kerja, jadi fokus bgt ke layar sampe gak ngeh ada Om Bob berdiri di sampingku.. eh aku diajak ngomong sm om Bob dong, dan malah dibela dan dikasih semangat.. bhahaha.. udah sering sih temenku begini, tetep wae gak pernah aku gubris, malah kadang2 aku anggap dia gak ada..